Berbagai broker forex memiliki tingkat margin tambahan dan tingkat penutupan paksa yang berbeda-beda.

Memahami mekanisme operasi margin tambahan dan likuidasi paksa dalam perdagangan forex, menguasai perbedaan antara berbagai broker dan strategi manajemen risiko, membantu Anda mengontrol risiko perdagangan dengan lebih tepat dan meningkatkan peluang keuntungan!
Dalam perdagangan valuta asing, setiap broker atau penyedia kontrak perbedaan menetapkan tingkat margin tambahan (Margin Call Level) dan tingkat penutupan paksa (Stop Out Level) mereka sendiri.

Nilai-nilai ini secara langsung mempengaruhi strategi manajemen risiko Anda saat berdagang, sehingga penting untuk memahami tingkat margin tambahan dan tingkat penutupan paksa yang ditetapkan sebelum memilih broker.

Apa itu margin tambahan dan penutupan paksa? 

Tingkat margin tambahan: 

Ketika tingkat margin Anda turun ke persentase tertentu (biasanya 100%), broker akan mengeluarkan pemberitahuan margin tambahan, mengingatkan Anda untuk menambah dana atau mengurangi posisi untuk mempertahankan posisi perdagangan.
Ini adalah sinyal peringatan dari broker kepada Anda.

Tingkat penutupan paksa: 

Jika tingkat margin Anda terus menurun hingga mencapai tingkat penutupan paksa (misalnya 50%), broker akan secara otomatis menutup posisi.
Tindakan ini dilakukan untuk mencegah kerugian yang lebih besar pada akun Anda.

Perbedaan antara broker 

  • Beberapa broker menggabungkan penanganan margin tambahan dan penutupan paksa: 
    Ini berarti bahwa ketika tingkat margin Anda turun ke 100%, broker tidak akan mengirimkan peringatan tambahan, tetapi langsung mulai menutup posisi secara otomatis.

  • Broker lain memisahkan penanganan margin tambahan dan penutupan paksa: 
    Broker akan mengeluarkan peringatan ketika tingkat margin turun ke 100%, dan hanya akan melakukan penutupan otomatis ketika tingkat margin turun ke tingkat penutupan paksa yang lebih rendah (misalnya 20% atau 50%).

Risiko perdagangan 

Tidak memahami kebijakan margin broker dapat menyebabkan kerugian yang signifikan: 
  • Jika broker yang Anda pilih langsung melakukan penutupan paksa ketika tingkat margin turun ke 100%, Anda tidak akan memiliki waktu untuk merespons.
  • Sebaliknya, jika broker memberikan peringatan tambahan, Anda akan memiliki lebih banyak waktu untuk menambah dana atau menyesuaikan posisi untuk menghindari penutupan paksa.

Contoh nyata 

Misalkan seorang broker menetapkan tingkat margin tambahan sebesar 100% dan tingkat penutupan paksa sebesar 20%.
  1. Ketika tingkat margin Anda turun ke 100%, Anda akan menerima pemberitahuan margin tambahan, mengingatkan Anda untuk menambah dana.
  2. Jika Anda tidak mengambil tindakan dan pasar berfluktuasi lebih lanjut, ketika tingkat margin turun ke 20%, broker akan secara otomatis menutup posisi, melindungi akun Anda dari kerugian lebih lanjut.

Bagaimana cara menghadapinya? 

  • Pilih broker yang tepat: 
    • Sebelum memilih broker, pastikan untuk memeriksa kebijakan margin tambahan dan penutupan paksa mereka.
    • Pilih broker yang dapat memberikan peringatan yang jelas dan waktu penyangga yang cukup.

  • Pahami kebijakan margin: 
    • Setiap broker memiliki persyaratan margin yang berbeda, memahami kebijakan ini akan membantu Anda mengelola risiko dengan lebih baik.

  • Pantau tingkat margin secara teratur: 
    • Pastikan tingkat margin Anda tetap dalam batas aman, hindari memicu pemberitahuan margin tambahan atau penutupan paksa.

Kesimpulan 

Broker valuta asing yang berbeda memiliki tingkat margin tambahan dan penutupan paksa yang berbeda, yang akan mempengaruhi manajemen risiko perdagangan Anda.
Oleh karena itu, memahami dan memilih kebijakan broker yang sesuai dengan gaya perdagangan Anda sangat penting untuk keberhasilan dalam perdagangan valuta asing.