Bagaimana cara melihat tingkat pengembalian investasi? Wajib dipelajari oleh pemula! Memahami risiko dengan menggunakan penurunan maksimum dan nilai Sharpe

Investor pemula jangan hanya melihat tingkat pengembalian! Pelajari cara memahami annualized return, penurunan maksimum, dan Sharpe ratio, untuk menilai secara menyeluruh dari risiko dan pengembalian.
  • Situs ini menggunakan layanan terjemahan berbasis AI. Jika Anda memiliki masukan atau saran, jangan ragu untuk menghubungi kami. Kami menantikan masukan berharga Anda! [email protected]
Situs ini menggunakan layanan terjemahan berbasis AI. Jika Anda memiliki masukan atau saran, jangan ragu untuk menghubungi kami. Kami menantikan masukan berharga Anda! [email protected]

《Memahami Return on Investment (ROI): Mengapa Ini Hanya Menceritakan Setengah Cerita Investasi?》 

Saat kita memasuki dunia investasi, kata pertama yang sering kita temui adalah "Return on Investment (ROI) ".
Ini terlihat sederhana, mengukur berapa banyak uang yang kita hasilkan dari modal yang kita tanamkan, menjadi indikator paling dasar untuk menilai keberhasilan sebuah investasi.

Namun jika hanya melihat angka ini, Anda sangat mungkin membuat penilaian yang salah.

Karena sebuah angka return yang sederhana, seperti halaman terakhir sebuah novel yang menarik, memberitahu Anda akhir cerita, tapi tidak menggambarkan apakah proses menuju akhir itu berjalan mulus atau penuh ketegangan.
Bagi investor, "proses" seringkali lebih penting daripada "hasil akhir".

Artikel ini akan membawa Anda memahami gambaran lengkap ROI, dan belajar bagaimana mengajukan pertanyaan yang lebih cerdas untuk mengungkap setengah cerita investasi yang tersembunyi.

Langkah Pertama: Memahami Dasar, Apa Itu Return on Investment (ROI) ? 

Konsep Return on Investment (ROI) sangat sederhana, yaitu mengukur keuntungan Anda relatif terhadap biaya yang Anda keluarkan.
Rumus perhitungan ROI: (Laba Bersih Investasi / Total Modal yang Ditanam) x 100%

Contoh: Anda menginvestasikan 100.000 rupiah untuk membuka sebuah kedai kopi, setahun kemudian Anda mendapatkan keuntungan operasional sebesar 20.000 rupiah, dan ada yang bersedia membeli saham Anda seharga 110.000 rupiah.

  • Laba Bersih Investasi Anda = 20.000 rupiah (keuntungan operasional) + (110.000 rupiah - 100.000 rupiah) (kenaikan nilai saham) = 30.000 rupiah
  • ROI Anda = (30.000 rupiah / 100.000 rupiah) x 100% = 30%

Angka 30% ini adalah total return dari investasi Anda kali ini.

Langkah Kedua: Menambahkan Dimensi Waktu, Apa Itu "Annualized Return"? 

Sekarang, pertanyaannya. Lihat dua proyek investasi berikut, mana yang lebih baik?

  • Proyek Investasi A: Memakan waktu 10 tahun, total return 200%
  • Proyek Investasi B: Memakan waktu 5 tahun, total return 100%

Jika hanya melihat total return, A tampak dua kali lipat B, tapi waktu yang dibutuhkan juga dua kali lebih lama.
Seperti membandingkan performa dua mobil, kita tidak hanya bertanya seberapa jauh mereka bisa berjalan, tapi berapa kecepatan rata-rata mereka.
Dalam investasi, "annualized return" adalah ukuran "kecepatan" kinerja.
Ini mengubah return dengan durasi waktu berbeda menjadi standar "per tahun" yang seragam, sehingga bisa dibandingkan secara adil.

Anda tidak perlu menghafal rumusnya, memahami konsepnya lebih penting. Setelah dihitung: 

  • Annualized return Proyek A sekitar 11.6%
  • Annualized return Proyek B sekitar 14.9%

Hasilnya jelas, efisiensi menghasilkan uang Proyek B sebenarnya lebih tinggi.
Dalam dunia keuangan, saat orang berbicara tentang "return", biasanya yang dimaksud adalah "annualized return" yang sudah distandarisasi.

Titik Balik: Apakah Annualized Return yang Lebih Tinggi Selalu Lebih Baik? 

Ini adalah bagian inti dari artikel ini. Kita sudah belajar menggunakan standar yang lebih adil yaitu "annualized return" untuk mengukur investasi.
Sekarang, mari kita lihat sebuah pilihan: 

  • Proyek Investasi A: Annualized return 20%. Namun selama proses, aset Anda mengalami fluktuasi tajam, pernah turun hingga 30% (penurunan maksimum).
  • Proyek Investasi B: Annualized return 15%. Tapi prosesnya relatif stabil, aset Anda paling banyak turun 10% (penurunan maksimum).

Pertanyaannya, mana yang akan Anda pilih?
Banyak investor pemula akan tanpa ragu memilih A. Namun sebagian besar profesional berpengalaman akan menganggap B sebagai pilihan investasi yang jauh lebih baik.

Mengapa?
Karena di dunia nyata, sangat sedikit orang yang bisa tetap rasional dan konsisten dengan rencana investasi saat asetnya menyusut hampir sepertiga.
Proses "bergejolak" seperti itu sering menyebabkan penjualan panik, memaksa investor keluar di titik terendah, sehingga pada akhirnya tidak bisa mewujudkan annualized return 20% yang indah itu.

Angka return yang sederhana tidak memberitahu Anda berapa besar biaya psikologis dan risiko yang harus Anda tanggung untuk mendapatkannya.

Setengah Cerita Lainnya: Memahami "Risk-Adjusted Return" 

Ini membawa kita pada setengah cerita lain dalam evaluasi investasi, yang bahkan lebih penting: risiko.
Seorang investor yang matang tidak hanya melihat return sederhana, tapi "Risk-Adjusted Return".
Singkatnya, ini menilai seberapa baik manfaat investasi dibandingkan dengan risiko yang diambil.

Untuk menilai risiko, kita setidaknya perlu mengetahui dua data kunci: 

  • penurunan maksimum (Maximum Drawdown, MDD) 
    Ini mengukur tingkat fluktuasi dan kesulitan paling berat selama proses investasi. Investasi dengan penurunan maksimum rendah berarti perjalanannya lebih stabil, dan Anda lebih mungkin merasa tenang memegangnya sampai akhir.
  • Sharpe Ratio 
    Ini mengukur "efisiensi" atau "kecerdasan" investasi. Memberitahu kita berapa banyak return berlebih yang diperoleh untuk setiap unit risiko yang diambil. Sharpe Ratio yang lebih tinggi berarti investasi ini memiliki nilai cost-performance (CP) yang lebih baik, risiko yang diambil lebih bernilai.

Berpindah dari pemikiran satu dimensi yang hanya melihat "return" ke pemikiran dua dimensi yang melihat "return" dan "risiko" secara bersamaan adalah langkah kunci Anda dari pemula menuju investor yang matang.

Pembeda Praktis: Return vs. Yield 

Saat Anda mulai belajar, Anda mungkin juga menemukan istilah "yield".
Pastikan Anda membedakannya dengan "return" yang kita bahas di atas.

  • Annualized Return = total return yang mencakup capital gain (selisih harga) dan dividen.
  • Yield = hanya menghitung dividen tunai yang diterima, relatif terhadap modal yang ditanam, tanpa memperhitungkan perubahan harga.

Yield terutama digunakan untuk menilai kemampuan sebuah aset menghasilkan "arus kas", seperti obligasi atau properti sewaan.
Sedangkan annualized return mengukur kemampuan pertumbuhan "nilai total" aset. Keduanya berbeda fungsi dan tidak boleh disamakan.

Kesimpulan: Bagaimana Melakukan Evaluasi Investasi Secara Menyeluruh? 

Sekarang, Anda bisa membuat daftar periksa evaluasi investasi yang lebih lengkap: 

  1. Langkah Pertama: Hitung total return (ROI) dan annualized return. Ini dasar, pastikan Anda tahu efisiensi penghasilan investasi tersebut.
  2. Langkah Kedua: Periksa penurunan maksimum (MDD). Ini kunci, menilai apakah Anda mampu "menanggung" perjalanan investasi tersebut.
  3. Langkah Ketiga: Referensi Sharpe Ratio. Ini tingkat lanjut, menilai apakah manfaat risiko yang diambil cukup tinggi.

Menghitung ROI hanyalah awal dari cerita investasi.
Kesempatan investasi yang benar-benar baik adalah yang mengejar "return cerdas" jangka panjang dan stabil dalam batas risiko yang dapat Anda terima, bukan hanya return tertinggi di atas kertas.

Di Mr.Forex, kami percaya pada transparansi total.
Itulah mengapa di platform kami, setiap strategi yang Anda lihat tidak hanya menampilkan return historis, tapi juga menempatkan indikator risiko kunci seperti penurunan maksimum dan Sharpe Ratio di posisi paling menonjol.

Kami mengundang Anda untuk mulai melihat investasi Anda dengan perspektif yang lebih profesional dan menyeluruh.
Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, silakan bagikan kepada teman-teman.
Mari lebih banyak orang belajar tentang pengetahuan trading forex!