Mengapa semakin banyak broker forex memilih model campuran?

Mode campuran menggabungkan keuntungan A-Book dan B-Book, broker forex dapat secara fleksibel menyesuaikan eksekusi pesanan berdasarkan perilaku klien dan kondisi pasar, memaksimalkan keuntungan dan mengurangi risiko.

Model Campuran yang Digunakan oleh Pialang Valas 


Dalam perdagangan valas, pialang biasanya mengadopsi dua model operasi utama: model A-Book dan model B-Book. Namun, banyak pialang memilih untuk menggunakan model campuran (Hybrid Model) untuk mencapai strategi profit yang lebih fleksibel dan mengurangi risiko. Model campuran ini menggabungkan keunggulan A-Book dan B-Book, secara fleksibel mendistribusikan pesanan untuk diproses secara internal atau dieksekusi di pasar eksternal berdasarkan perilaku perdagangan pelanggan dan kondisi pasar. Artikel ini akan membahas secara rinci bagaimana model campuran beroperasi, serta mengapa pialang valas memilih model ini untuk mengelola risiko dan meningkatkan profit.

1. Apa itu Model Campuran? 


Model campuran adalah model di mana pialang menjalankan baik model A-Book maupun B-Book secara bersamaan, memilih secara fleksibel untuk memproses pesanan pelanggan secara internal (model B-Book) atau meneruskannya ke penyedia likuiditas eksternal untuk diperdagangkan (model A-Book).

  • A-Book: Pialang meneruskan pesanan tertentu dari pelanggan ke pasar eksternal, pialang hanya mendapatkan keuntungan dari spread atau komisi, dan tidak terlibat dalam risiko harga pasar. Pesanan ini biasanya melibatkan transaksi besar atau pelanggan yang menghasilkan keuntungan stabil, pialang berharap dapat mengurangi risikonya melalui pasar eksternal.
  • B-Book: Pialang memproses pesanan pelanggan lainnya secara internal, pialang bertindak sebagai lawan transaksi pelanggan. Jika pelanggan mengalami kerugian, pialang akan mendapatkan keuntungan langsung dari situ. Pesanan ini biasanya berasal dari trader yang kurang berpengalaman atau sering mengalami kerugian.

2. Mengapa Pialang Memilih Model Campuran? 


Pialang memilih model campuran terutama untuk mengelola risiko secara fleksibel, meningkatkan potensi keuntungan, sambil memberikan pengalaman pelanggan yang baik. Berikut adalah alasan utama pialang memilih model campuran: 

A. Menyeimbangkan Risiko dan Keuntungan 


Dalam model A-Book murni, pialang tidak akan menanggung risiko pasar, tetapi profitabilitasnya terbatas, terutama bergantung pada spread dan komisi. Sedangkan dalam model B-Book murni, pialang dapat menghasilkan keuntungan langsung dari kerugian pelanggan, tetapi akan menghadapi risiko pasar yang lebih besar. Model campuran memungkinkan pialang untuk menyesuaikan secara fleksibel berdasarkan preferensi risiko dan perilaku pelanggan: 

  • Mengurangi Risiko: Pialang dapat menggunakan model A-Book untuk pelanggan yang menghasilkan keuntungan stabil atau memiliki volume perdagangan besar, meneruskan pesanan ke pasar eksternal, sehingga menghindari menanggung risiko fluktuasi harga pasar.
  • Meningkatkan Keuntungan: Untuk pelanggan yang sering mengalami kerugian atau memiliki volume perdagangan kecil, pialang dapat menggunakan model B-Book, memproses pesanan secara internal, dan mendapatkan keuntungan langsung dari kerugian pelanggan.

B. Manajemen Risiko yang Lebih Fleksibel 


Model campuran memungkinkan pialang untuk menyesuaikan strategi manajemen risiko secara dinamis berdasarkan kondisi pasar dan perilaku pelanggan. Misalnya, dalam kondisi pasar yang sangat fluktuatif atau saat terjadi peristiwa ekonomi besar, pialang mungkin memilih untuk meneruskan lebih banyak pesanan ke pasar eksternal, mengurangi eksposur risikonya. Sedangkan dalam kondisi pasar yang stabil, pialang dapat lebih banyak menggunakan model B-Book untuk meningkatkan keuntungan.

  • Analisis Perilaku Pelanggan: Pialang biasanya akan menentukan apakah pesanan harus diproses secara internal atau diteruskan ke pasar eksternal berdasarkan riwayat perdagangan pelanggan, pola perilaku, dan kondisi profitabilitas. Dengan melakukan manajemen berlapis pada pelanggan, pialang dapat memaksimalkan rasio risiko terhadap imbal hasil.
  • Evaluasi Kondisi Pasar: Berdasarkan volatilitas pasar, kondisi likuiditas, dan peristiwa yang akan datang (seperti rapat bank sentral, rilis data ketenagakerjaan non-pertanian, dll.), pialang dapat menyesuaikan proporsi model yang berbeda secara fleksibel, sehingga mengurangi risiko saat pasar tidak stabil.

C. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan 


Pialang yang menggunakan model campuran biasanya dapat memberikan pengalaman perdagangan yang lebih baik untuk berbagai kelompok pelanggan. Misalnya, untuk trader profesional yang memiliki profitabilitas tinggi atau volume perdagangan besar, pialang dapat menggunakan model A-Book, menawarkan spread yang lebih kompetitif dan eksekusi pesanan yang lebih cepat. Sementara itu, untuk trader ritel biasa, pialang dapat menggunakan model B-Book, memastikan bahwa pesanan mereka dapat dieksekusi dengan cepat dan menghindari dampak fluktuasi pasar eksternal.

  • Mengurangi Risiko Slippage: Dalam model B-Book, pialang dapat memproses pesanan secara internal, yang berarti trader tidak perlu khawatir tentang slippage pasar, kecepatan eksekusi pesanan lebih cepat, dan stabilitas harga lebih tinggi.
  • Penetapan Harga yang Kompetitif: Model campuran memungkinkan pialang untuk menyesuaikan struktur spread dan komisi dalam berbagai situasi untuk memenuhi kebutuhan berbagai kelompok pelanggan.

3. Cara Kerja Model Campuran 


Model campuran biasanya bergantung pada teknologi analisis data canggih dan sistem otomatis untuk mengelola aliran pesanan dan risiko. Berikut adalah langkah-langkah kunci dalam operasi model campuran: 

A. Klasifikasi Pelanggan 


Pialang akan mengklasifikasikan pelanggannya, membagi mereka ke dalam kelompok yang berbeda berdasarkan perilaku perdagangan, profitabilitas, volume perdagangan, dan faktor lainnya. Klasifikasi umum meliputi: 

  • Pelanggan dengan Profit Tinggi: Pelanggan ini biasanya memiliki pengalaman perdagangan yang kaya dan mempertahankan profitabilitas yang stabil di pasar. Pialang akan meneruskan pesanan pelanggan ini ke pasar eksternal untuk menghindari menanggung risiko.
  • Pelanggan yang Sering Mengalami Kerugian: Pelanggan ini biasanya adalah trader pemula atau memiliki perilaku perdagangan yang sangat fluktuatif, pialang dapat memproses pesanan pelanggan ini secara internal dan mendapatkan keuntungan dari kerugian mereka.
  • Trader dengan Volume Kecil: Pialang biasanya akan memproses transaksi kecil secara internal, sehingga dapat menghindari biaya transaksi yang timbul dari pesanan kecil yang masuk ke pasar eksternal.

B. Sistem Distribusi Pesanan 


Pialang menggunakan sistem distribusi pesanan cerdas untuk secara dinamis menentukan apakah setiap pesanan harus dieksekusi menggunakan model A-Book atau B-Book berdasarkan kondisi pasar dan klasifikasi pelanggan. Sistem ini bergantung pada teknologi otomatisasi, dapat menentukan jalur eksekusi pesanan yang optimal dalam hitungan milidetik berdasarkan analisis algoritma terhadap kondisi pasar dan data pelanggan.

  • Routing Pesanan Otomatis: Berdasarkan risiko pelanggan dan kondisi volatilitas pasar, sistem pialang dapat secara otomatis memutuskan apakah pesanan harus diteruskan ke pasar eksternal atau diproses secara internal.
  • Kontrol Risiko Real-Time: Sistem pialang akan memantau eksposur risiko internal secara real-time, ketika risiko pesanan internal melebihi batas yang ditetapkan, sistem akan secara otomatis melakukan hedging terhadap sisa risiko atau meneruskan lebih banyak pesanan ke pasar eksternal.

4. Keuntungan dan Tantangan Model Campuran 


Keuntungan: 

  • Fleksibilitas: Model campuran memungkinkan pialang untuk menyesuaikan cara eksekusi pesanan secara fleksibel berdasarkan perubahan pasar dan perilaku pelanggan, sehingga memaksimalkan keuntungan dan mengurangi risiko.
  • Kontrol Risiko: Pialang dapat mengontrol risiko pasar melalui internalisasi selektif dan strategi hedging, serta memastikan profitabilitas tetap stabil saat pasar berfluktuasi.
  • Potensi Keuntungan: Model campuran menggabungkan keuntungan dari A-Book dan B-Book, pialang dapat memperoleh keuntungan dari kerugian pelanggan dan juga mendapatkan pendapatan stabil dari spread dan komisi.

Tantangan: 

  • Kebutuhan Teknologi: Operasi model campuran bergantung pada analisis data canggih dan teknologi otomatisasi, pialang perlu menginvestasikan banyak sumber daya untuk membangun dan memelihara sistem ini.
  • Konflik Kepentingan: Dalam bagian B-Book, pialang bertindak sebagai lawan transaksi pelanggan, yang dapat menyebabkan konflik kepentingan, merusak reputasi pialang dan kepercayaan pelanggan.
  • Masalah Transparansi: Karena pialang menggunakan model yang berbeda dalam situasi yang berbeda, operasi yang kurang transparan dapat menimbulkan keraguan pelanggan tentang keadilan eksekusi pesanan.

Kesimpulan 


Model campuran memungkinkan pialang valas untuk secara fleksibel menggabungkan model A-Book dan B-Book, menyesuaikan cara eksekusi pesanan berdasarkan kondisi pasar dan perilaku pelanggan. Model ini meningkatkan profit dengan memproses pesanan pelanggan yang mengalami kerugian secara internal, sambil mengurangi risiko dengan meneruskan pesanan pelanggan yang menguntungkan ke pasar eksternal. Meskipun model campuran memiliki fleksibilitas dan potensi keuntungan yang tinggi, ia juga menghadapi tantangan dalam hal kebutuhan teknologi dan konflik kepentingan. Pialang perlu menggunakan sistem otomatisasi canggih dan alat manajemen risiko untuk memaksimalkan manfaat dari model ini.