Ingin pensiun dengan ETF? Satu kebenaran yang harus Anda hadapi: Saat krisis pasar saham datang, seberapa banyak aset Anda akan turun?

ETF adalah pilihan utama pensiun yang stabil? Artikel ini mengungkap data penurunan maksimum nyata dari ETF yang melacak indeks pasar utama selama krisis pasar besar, membantu Anda menilai apakah Anda dapat menanggung risiko pasar pada tingkat tersebut.
  • Situs ini menggunakan layanan terjemahan berbasis AI. Jika Anda memiliki masukan atau saran, jangan ragu untuk menghubungi kami. Kami menantikan masukan berharga Anda! [email protected]
Situs ini menggunakan layanan terjemahan berbasis AI. Jika Anda memiliki masukan atau saran, jangan ragu untuk menghubungi kami. Kami menantikan masukan berharga Anda! [email protected]

Risiko Tersembunyi ETF: Penurunan Maksimum Saat Krisis Saham, Apakah Portofolio Investasi Anda Mampu Menanggungnya? 

ETF Indeks (misalnya produk yang melacak Indeks S&P 500 Amerika Serikat) telah menjadi alat inti bagi banyak orang untuk investasi jangka panjang dan perencanaan pensiun.
Hal ini sangat dapat dimengerti karena ETF menawarkan biaya rendah, transparansi tinggi, serta keuntungan besar dalam diversifikasi risiko secara real-time.
Mereka tanpa diragukan lagi adalah penemuan luar biasa di bidang investasi modern.

Namun, jika kita menggunakan indikator "penurunan maksimum" yang dipelajari dari artikel sebelumnya untuk meninjau, kita akan menemukan fakta penting yang sering diabaikan dalam banyak diskusi.

Kondisi Nyata Berdasarkan Data: Biaya dari Investasi Pasif 

Desain inti ETF adalah untuk "secara pasif" melacak sebuah Indeks pasar.
Ini berarti ketika pasar naik, aset Anda akan meningkat nilainya; tetapi ketika risiko sistemik muncul dan pasar turun secara menyeluruh, ETF juga akan secara setia meniru penurunan pasar tersebut.

Mari kita tinjau beberapa krisis pasar besar dalam sejarah: 

  • Krisis Keuangan 2008: Pasar saham global runtuh, ETF yang melacak Indeks S&P 500 Amerika Serikat mengalami penurunan maksimum lebih dari -50%.
  • Guncangan Pandemi COVID-19 2020: Meskipun durasinya lebih singkat, pasar global turun tajam dalam beberapa minggu, dengan Indeks pasar utama mengalami penurunan sekitar -30%.

Angka-angka dingin ini bukanlah hiperbola, melainkan sejarah yang benar-benar terjadi.
Mereka mewakili potensi kerugian maksimum yang mungkin Anda hadapi saat memegang ETF pasar besar secara penuh.

Beberapa Pertanyaan yang Harus Anda Hadapi dengan Jujur 

Sekarang, bayangkan situasi ini: 
Anda menginvestasikan dana sebesar 1 miliar rupiah ke dalam sebuah ETF yang melacak pasar besar sebagai rencana tabungan jangka panjang Anda.
Sayangnya, krisis keuangan melanda, dan dalam beberapa bulan, nilai akun Anda turun menjadi 600 juta, bahkan 500 juta rupiah.

Saat ini, tanyakan pada diri Anda dengan jujur: 

  1. Dalam kondisi aset menyusut drastis dan suasana pasar yang sangat pesimis, apakah Anda benar-benar bisa tetap tenang dan melanjutkan rencana investasi yang sudah ditetapkan?
  2. Ketika tabungan bertahun-tahun Anda menguap hampir setengahnya dalam waktu singkat, apakah Anda mampu menanggung tekanan psikologis yang besar akibat hal tersebut?
  3. Jika pada masa itu Anda membutuhkan dana mendesak karena alasan pribadi dan terpaksa menjual aset dengan harga sangat rendah, seberapa besar kerusakan permanen yang akan terjadi pada kondisi keuangan Anda?

Inilah tantangan inheren dari strategi hanya memegang ETF.
Sifatnya yang "pasif" membuatnya kekurangan mekanisme pertahanan aktif saat menghadapi risiko ekstrem.
Bagi investor dengan toleransi risiko rendah atau yang tidak tahan terhadap fluktuasi nilai aset yang tajam, tingkat penurunan nilai seperti ini bisa menjadi bencana.

Kesimpulan: Memahami Keterbatasan Alat 

Kita harus menegaskan bahwa ETF sendiri adalah alat keuangan yang sangat baik.
Bagi investor dengan horizon waktu sangat panjang (misalnya lebih dari 20 tahun) dan mampu mengabaikan fluktuasi besar selama prosesnya, ETF tetap sangat efektif.

Namun, jika Anda menginginkan pertumbuhan aset yang lebih stabil, jika Anda berharap bisa mendapatkan keuntungan saat pasar baik dan "mengendalikan kerugian secara efektif" saat pasar buruk, maka Anda mungkin perlu mempertimbangkan apakah ada strategi lain selain hanya memegang ETF yang bisa menjadi pelengkap atau pengganti.

Jika ada metode investasi yang membuat Anda tetap nyaman dan mudah, namun secara strategis lebih aktif dalam menghadapi risiko "penurunan maksimum", apakah Anda ingin mempelajarinya lebih lanjut?

Pratinjau Seri Artikel: 
Kami telah mengidentifikasi masalah dengan jelas. Dalam artikel terakhir, kami akan membahas sebuah model investasi yang dirancang untuk mengatasi titik sakit inti ini.
Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, silakan bagikan kepada teman-teman.
Mari lebih banyak orang belajar tentang pengetahuan trading forex!